Peran televisi dalam pemilu dan politik Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk opini masyarakat. Sebagai media massa yang memiliki jangkauan luas, televisi mampu mempengaruhi pemilih dalam memilih calon pemimpin dan partai politik.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, “Televisi memainkan peran yang sangat signifikan dalam proses pemilu di Indonesia. Melalui siaran debat, wawancara, dan liputan kampanye, televisi dapat membentuk persepsi masyarakat terhadap kandidat dan partai politik.”
Namun, peran televisi dalam pemilu dan politik juga sering kali menuai kontroversi. Beberapa pihak menilai bahwa televisi cenderung memberikan porsi yang tidak seimbang dalam memberitakan calon pemimpin dan partai politik. Hal ini dapat mempengaruhi objektivitas dan keadilan dalam pemberitaan politik.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), “Televisi memiliki kekuatan untuk memanipulasi opini publik melalui framing dan seleksi berita. Oleh karena itu, penting bagi televisi untuk menjaga independensi dan objektivitas dalam memberitakan pemilu dan politik.”
Selain itu, peran televisi dalam pemilu dan politik juga dapat dilihat dari segi pendanaan kampanye. Sebagian besar partai politik mengalokasikan anggaran yang besar untuk iklan politik di televisi guna mendapatkan dukungan pemilih. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya televisi dalam mempengaruhi hasil pemilu.
Dalam konteks ini, peran televisi dalam pemilu dan politik Indonesia perlu diawasi dan dinilai secara kritis. Masyarakat sebagai pemirsa televisi juga perlu cerdas dalam menyaring informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi politik yang disajikan. Sehingga, televisi dapat menjadi mitra yang baik dalam memperkuat demokrasi di Indonesia.